.png "Admin Redaksi")
Ternate, Wartarepublik.com - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku Utara, Sukses Menggelar rapat kerja wilayah dan Baitul Arqam Madya dengan mengusung tema "Sinergi Mencerahkan Bangsa; Meneguhkan Keberlanjutan Pembangunan Maluku Utara". Kgiatan ini berlangsung di hotel Grand Majang Ternate Pada Jumat, (26/12/2025)
Melalui pantau dari wartawan Wartarepublik.com. Dalam kegiatan tersebut di sampaikan oleh narasumber pertama Dr. Hi. Kasman Hi. Ahmad, Wakil Bupati Halmahera Utara, menekankan pentingnya bagi kader Pemuda Muhammadiyah untuk tidak terjebak hanya dalam romantisme organisasi. Mereka harus berani untuk menjangkau berbagai sektor dan mengabdikan diri demi kemajuan bangsa.
Dia menjelaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah memiliki posisi yang sangat penting dalam struktur kaderisasi Muhammadiyah, yang menjadikannya bertanggung jawab dalam mencetak kader yang berkualitas dan kompetitif.
Menurut Kasman, Pemuda Muhammadiyah bukanlah sebuah organisasi pendukung, melainkan faktor utama dalam menciptakan pemimpin masa depan. Ia pun menegaskan betapa pentingnya agar kader Pemuda Muhammadiyah mewarisi trilogi kader Muhammadiyah, yaitu sebagai Kader Persyarikatan, Kader Umat, dan Kader Bangsa. Menurutnya, ketiga aspek tersebut harus dilebur menjadi tindakan nyata, bukan hanya slogan kosong.
Lebih dari itu, Kasman juga menyoroti masalah stagnasi kader yang sering kali terjebak di dalam lingkaran organisasi tanpa berani merambah ke ruang strategis di masyarakat.
Kader Pemuda Muhammadiyah, lanjutnya, perlu tersebar di berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. “Jangan sampai kader hanya ramai dalam pertemuan, tetapi tidak ada di tempat pengambilan keputusan,” tegas Dr. Hi. Kasman Hi. Ahmad
Dia pun memberikan dorongan kepada PWPM Maluku Utara untuk memperluas program pengkaderan hingga ke seluruh kabupaten/kota, agar regenerasi kader dapat dilakukan secara masif dan berkelanjutan.
Kita perlu meningkatkan jumlah kader Muhammadiyah di Maluku Utara. Daerah ini membutuhkan individu yang memiliki kemampuan, integritas, dan visi untuk masa depan,” ujarnya.
Kasman mengakhiri dengan pernyataan tegas bahwa organisasi hanya alat, sementara pengabdian merupakan tujuan utama. Pemuda Muhammadiyah harus menunjukkan diri sebagai agen perubahan, bukan sekadar penonton dalam perjalanan sejarah.