SEMARANG, WARTA REPUBLIK -- Pilihan Wali Kota (Pilwalkot) Semarang dinilai kian memanas. Suhu politik khususnya di Kota Semarang mulai panas.
Dimana Satpol PP Kota Semarang menertibkan spanduk bergambar Sekda Iswar Aminuddin untuk Pilwakot Semarang 2024 di Jalan Kartini. Penertiban ini dituding bermuatan politis lantaran Iswar mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota, menantang petahana.
Aksi Satpol PP mencopot spanduk Sekretaris Daerah (Sekda) Iswar Aminuddin untuk maju Pilwakot Semarang 2024 viral di media sosial.
Banyak warganet yang menilai, pencopotan spanduk Iswar itu bernuansa politis lantaran spanduk Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu tak ditertibkan.
Diketahui, Wali Kota Semarang itu juga berniat maju di Pilkada Kota Semarang 2024.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab disapa dengan Mbak Ita sekaligus bakal calon petahana, mengingatkan wartawan untuk tidak “mancing-mancing” pertanyaan di tahun politik, ketika ditanya tanggapannya terkait aksi pencopotan baliho Bacalon Wali Kota Iswar Aminudin oleh Satpol PP Kota Semarang.
"Wes ah, ini tahun politik. Ojo mancing-mancing! (sudah, ini tahun politik jangan “mancing-mancing”),” ujarnya sembari masuk ke mobil, usai pembukaan dan sosialisasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Semarang di SMP Negeri 5, Jalan Sultan Agung Kota Semarang, Kamis pagi (6/6/24).
Sebelum masuk ke mobilpun, Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang itu juga enggan berkomentar, hanya menjawab singkat sambil berlalu.
“Itu (Pencopotan Baliho Iswar) kan sudah selesai,” jelasnya singkat sambil berjalan menuju mobilnya.
Di tempat terpisah, Bakal Calon Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin juga enggan komentar banyak terkait hal itu. Ia pun meminta agar para wartawan melakukan konfirmasi kepada Satpol PP selaku petugas penertiban
“Ya yang diturunkan. Ya Monggo konfirmasi saja ke relawan Bolone Mase yang balihonya diturunkan,” pungkasnya.
Koordinator Bolone Mase Semarang, Fauzi Ardiansyah mengaku tindakan Satpol PP Kota Semarang tidak masalah bagi kelompoknya, namun harus ada keadilan, yaitu semua baliho dukungan yang ada di seluruh Kota Semarang juga harus diturunkan.
“Permintaan teman-teman Bolone Mase ya harus adil saja. Karena kami juga mendukung penegakkan perda tersebut. Tapi tolong jangan tebang pilih. Mau yang Bu Ita atau yang lain kalau melanggar Perda ya sikat semua,” ujarnya.
Namun yang disayangkan oleh Fauzi adalah kondisi baliho bergambar Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita masih utuh tidak ada satupun yang diturunkan.
“Tapi di perempatan Jl Kartini dan Dr. Cipto masih ada balihonya Mbak Ita. Tapi di lokasi yang sama Balihonya Pak Iswar yang milik kami sudah tidak ada mulai turunan Fly Over Kartini sampai perempatan Trafict Light,” ungkapnya.
Padahal menurut Fauzi, baik baliho bergambar Mbak Ita ataupun Iswar Aminuddin menyampaikan pesan yang sama dalam dukungan kontestasi Pemilihan Wali Kota Semarang 2024.
Terkait hal ini, Sekretraris Satpol PP Kota Semarang Marthen Stevanus Dacosta menyampaikan klarifikasi.
Marthen mengatakan, pencopotan spanduk yang dilakukan Satpol PP hingga menjadi viral itu dilakukan di Jalan Kartini.
Menurutnya, pencopotan itu bagian dari penertiban rutin yang dilakukan petugas, tanpa ada perintah atau pesanan dari pihak tertentu.
"Kegiatan kemarin rutinitas bekerja. Dilalah lewat situ (Jalan Kartini), ada (spanduk) yang di pohon, kami ambil. Tidak ada pesan tertentu atau perintah siapapun," ujar Marthen, Kamis (6/6/2024). (red*)