KENDAL, WARTAGLOBAL.id -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai lithium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal. Pabrik ini disebut mampu memproduksi anoda mencapai 80 ribu ton per tahun. Jokowi tiba di pabrik PT Indonesia BTR New Energy Material itu sekitar pukul 09.45 WIB.
Jokowi langsung berkeliling pabrik BTR dengan ditemani sejumlah Menteri di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan perjuangannya pada 2023 untuk menghentikan ekspor nikel ternyata tidak sia-sia karena keinginan untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu terlihat dan dibuktikan dengan berdirinya pabrik bahan anoda baterai lithium kendaraan listrik di Indonesia.
"Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik, satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul-betul sudah ada di negara kita Indonesia," kata Jokowi, Rabu (7/8/2024).
"Pembangunan pabrik ini terbilang cepat sejak penandatanganan kontrak di Beijing, China sekitar 10 bulan lalu, pembangunannya sangat cepat. Dan BTR menjadi pabrik anoda terbesar di dunia," lanjut Jokowi.
Jokowi menerangkan pabrik BTR sudah mampu memproduksi puluhan ribu ton material anoda per tahun.
"BTR telah memproduksi 80 ribu ton per tahunnya dan kalau dijadikan ke mobil, ini akan menjadi 1,5 juta mobil listrik, sangat besar sekali. Apalagi ditambah 80 ribu ton produksi di industri ini berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya," terangnya.
Jokowi mengungkapkan, sebagian bahan baku di pabrik ini seperti grafit natural memang masih diimpor dari Afrika. Namun untuk grafit buatan (artificial graphite), dipasok dari kilang PT Pertamina (Persero) di Riau.
Begitu pula dengan bahan baku lithium yang diimpor dari Australia. Namun untuk bahan baku lain seperti kobalt, mangan, dan nikel, berasal dari Indonesia.
"Kalau nanti terintegrasi semuanya dan jadi barang setengah jadi dan barang jadi, kita akan jadi pemasok masuk ke global supply chain," ungkapnya.
Tak hanya itu, mantan Walikota Solo tersebut juga mengapresiasi pembangunan pabrik anoda baterai litium di KEK Kendal.
Sehingga, rencana besar untuk membangun ekosistem mobil listrik yang terintegrasi dan kuat bisa terealisasi.
"Saya sangat mengapresiasi pembangunan pabrik ini. Sehingga rencana besar untuk membangun ekosistem mobil listrik yang terintegrasi dan kuat, betul-betul akan terealisasi," ujar Jokowi.
(eko bhaktianto)