Ingatlah Kebaikan Orang Lain dan Lupakan Kesalahannya -->

Header Menu


Ingatlah Kebaikan Orang Lain dan Lupakan Kesalahannya

Sunday, 26 February 2023

Wartarepublik.com
Ingatlah Kebaikan Orang Lain dan Lupakan Kesalahannya
Ingatlah Kebaikan Orang Lain dan Lupakan Kesalahannya

Tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Dalam dirinya, Allah ciptakan kelebihan sekaligus kekurangannya. Ketidaksempurnaan ini, mengharuskan manusia membutuhkan manusia lainnya.

Interaksi pasti kerap terjadi. Dengan panca indera yang Allah beri, manusia mencoba berkomunikasi. Sel-sel saraf menerima impuls yang membuat tubuh bereaksi. Kemampuan melihat, mendengar, mencium, hingga mengecap, semuanya harus disyukuri. Belum lagi limpahan rezeki yang Dia beri.

Berbekal ketidaksempurnaan yang ada pada diri, hubungan yang satu dengan lainnya pun terjadi. Suka dan duka hadirnya selalu silih berganti. Mencoba memahami satu sama lain menjadi modal utama yang harus ditanamkan dalam diri.

Kenyataannya, kita semua berbeda. Tiap diri miliki hati dan pikirannya sendiri. Ingin menang sendiri merupakan penyakit hati yang harus dihindari. Apalagi sombong, iri dan dengki, nauzubillah harus sekuat tenaga dienyahkan. Tak boleh bersemayam di dalam hati.

jangan pernah menghapus persaudaraan karena sebuah kesalahan yang terjadi. Seharusnya hapuskan kesalahan demi terjalinnya tali silaturrahmi. Aku, kamu, dia, ataupun kita tak mungkin menghindar dari kesalahan. Karena Allah takdirkan sedemikian, tak ada kesempurnaan.

Jangan biarkan mata menjadi buta, atau telinga menjadi tuli, bahkan hati menjadi mati karena tak mau dinasehati. Hati yang mati, merasa diri paling benar sendiri. Tak ada kebenaran yang berpihak pada orang lain, semua tertutupi oleh kesombongan diri.


Akhirnya memutus tali silaturrahmi pun menjadi opsi. Sungguh, saat itu setan gembira ria menari-nari. Karena ia telah berhasil menarik anak cucu Adam untuk mengabdi. Sementara itu, sang punya diri tidak juga menyadari jalinan silaturrahmi akan mendatangkan keberkahan pada rezeki.

Padahal, melalui Rasul-Nya Allah telah pula mengajari bahwa tiap diri yang dilapangkan rezeki dan dipanjangkan usia, harus eratkan tali silaturrahmi. Apa alasan kita sehingga berani mengingkari?

Adakah tempat lain yang bisa kita tumpangi selain di bumi ini? Sehingga kita begitu sombong berani putuskan silaturrahmi. Allah pun tak izinkan surganya untuk kita masuki. Sungguh sempit rasanya dunia ini karena kita ciptakan kebencian di sana dan di sini.

lupakan kesalahan orang lain dan ingat banyaknya kesalahan yang ada pada diri. Ingatlah kebaikan orang lain, nafikan kebaikan diri agar tak tinggi hati. Mari segera kita mulai untuk selalu eratkan silaturrahmi. Berjalan menggapai.
Mareyus G_