Nabire Siaga Terhadap Penyakit Demam Babi Afrika: Dinas Peternakan Keluarkan Surat Edaran Pencegahan. -->

Header Menu

Nabire Siaga Terhadap Penyakit Demam Babi Afrika: Dinas Peternakan Keluarkan Surat Edaran Pencegahan.

Thursday, 8 February 2024


Nabire, WartaRepublik.com - Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit Demam Babi Afrika (African Swine Fever) atau ASF, Dinas Peternakan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, di bawah kepemimpinan Drh. I Dewa Ayu Dwita, telah mengeluarkan surat edaran pada tanggal 29 Januari 2024.

Surat edaran tersebut, yang diteken oleh Bupati Kabupaten Nabire, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ASF di wilayah tersebut.

Dalam wawancaranya pada Rabu (7/2/2024), Drh. I Dewa Ayu Dwita menyampaikan bahwa isi dari surat edaran tersebut melarang lalu lintas ternak babi dan produk olahannya dari Timika serta daerah-daerah yang telah terinfeksi ASF.

"Saat ini, kami telah melakukan koordinasi dengan pihak karantina untuk memastikan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak babi yang datang dari luar daerah. Kami tidak hanya fokus pada Timika, tetapi juga pada daerah-daerah lain yang berpotensi terdampak," ujarnya.

Ditambahkan oleh Drh. I Dewa Ayu Dwita bahwa Kabupaten Nabire saat ini masih aman dari penyakit ASF, meskipun pihaknya terus melakukan koordinasi dengan karantina untuk memperketat pengawasan.

"Mengenai penyebaran penyakit ASF, kami juga telah melakukan prevalensi untuk memahami situasi penyakit tersebut di Papua Tengah. Kami menyoroti Kabupaten Deiyai sebagai daerah yang perlu diwaspadai karena kedekatannya dengan Timika," jelasnya.

Pihak Dinas Peternakan juga telah memberikan pembinaan kepada peternak tentang biosecurity dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga keamanan kandang ternak.

"Tindakan pencegahan termasuk penyemprotan kandang dan penyediaan disinfektan di sentra-sentra peternakan telah kami lakukan. Kami juga melakukan inspeksi mendadak ke pasar ternak untuk memastikan daging babi yang dijual berasal dari wilayah lokal yang bebas dari ASF," tambahnya.

Drh. I Dewa Ayu Dwita juga menegaskan bahwa jika ada indikasi ASF pada babi, peternak diminta untuk segera melapor kepada Dinas Peternakan agar langkah-langkah pengambilan sampel dan investigasi lebih lanjut dapat dilakukan di laboratorium.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Nabire dapat terus mempertahankan statusnya sebagai wilayah yang aman dari penyakit ASF, serta memastikan keamanan dan kesehatan hewan ternak serta masyarakat.

Fais./*