130 Sarjana Lansia Desa Kenteng Kabupaten Semarang Diwisuda, Tertua Usia 92 Tahun -->

Header Menu


130 Sarjana Lansia Desa Kenteng Kabupaten Semarang Diwisuda, Tertua Usia 92 Tahun

POLTAK
Wednesday 26 June 2024

UNGARAN, WARTAGLOBAL.id -- Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Selasa (25/6/2024) dipenuhi puluhan warga lanjut usia (Lansia). Bukan main-main, mereka hadir untuk diwisuda, karena telah lulus sekolah Lansia Pancasila Desa Kenteng, Bandungan.

Satu persatu para siswa lansia itu maju dan menerima pemindahan kuncir toga oleh Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti. Pengalungan samir wisuda oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendy Lestari mewakili Bupati Semarang, dan penyerahan sertifikat kelulusan okeh Ketua TP PKK Hj Peni Ngesti Nugraha.

Deputi Bidang Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti menjelaskan, salah satu strategi pembinaan warga lansia adalah menjadikan mereka sejahtera, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat (Smart).

“Sekolah lansia adalah model pendidikan nonformal dengan kurikulum terpadu yang menyenangkan, untuk menjaga kemandirian para lansia. Intinya, sekolah lansia itu membahagiakan para orang tua,” jelasnya.

Sampai semester I tahun 2024, lanjutnya, pihaknya bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia telah menyelenggarakan 757 sekolah lansia di tanah air. Sedangkan di Jawa Tengah, ada 177. Dari jumlah itu, sebanyak 2.613 lansia telah berhasil lulus standar 1 dan 400 standar 2.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendy Lestari menyampaikan, para wisudawan telah menunjukkan sosok pembelajar sepanjang hayat.

“Jadilah lansia yang mandiri dan motivator bagi lansia lainnya, untuk terus berkarya,” pintanya.

Kader pendamping warga lansia Desa Kenteng, Ariani menjelaskan, para lansia telah mengikuti program kelas lansia selama 10 bulan. Mereka diajari bersosialisasi, senam otak, dan ketrampilan membatik Shibori. Sekolah lansia Desa Kenteng telah meluluskan lebih dari 300 warga lansia.

“Saya senang bisa bergaul dengan yang lainnya,” kata Karmi (92), wisudawan tertua.

(panjang frenkyi)