Wartar Republik.com ll KUALASIMPANG – Lembaga Advokasi Hutan Lestari (LembAHtari) Sayed Zainal M, SH. Apresiasi atas keberanian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muda Sedia melaksanakan Forum Konsultasi Publik (FKP) beberapa waktu lalu.
Makhfum; disesi FKP itu RSUD Muda Sedia dibanjiri kritik tajam yang menyudutkan [fatual yang terjadi pada pasien dan pelaku medis] Rumah Sakit plat merah milik kebanggaan rakyat Bumi Muda Sedia [Julukan Aceh Tamiang].
Lalu apakah Direktur RSUD Muda Sedia. dr. Andika Putra Sa, SP. PD tak terima?. Sebaliknya kritik tajam serta saran dan masukan dilumat, diramu menjadi formula untuk RSUD Muda Sedia Tipe C menjadi lebih baik lagi ke depan. Ujarnya Sayed Zainal, Senin, 10 Juni 2024.
Bahwa; manajemen RSUD Muda Sedia sangat terbuka dalam menerima kritik, saran dan pendapat.
“Tujuannya, apa yang dirasakan masyarakat hendaknya dijadikan cemeti [semangat] untuk membangun RSUD Muda Sedia menjadi rumah sakit rujukan yang komprehensif. Sebab selama ini kita masih melakukan rujukan ke RSUD Kota Langsa, Langkat dan Kota Medan (Sumatera Utara). Kenapa kita tidak tingkatkan peralatan medis, SDM Medis, Sarana dan Prasarana serta dokter yang mumpuni dibidangnya masing-masing,” jelas Sayed.
Malah Sayed berharap, manajemen RSUD Muda Sedia lakukan FKP per semester, agar tingkat perkembangannya terlihat. “Enam bulan itu, sudah cukup untuk melihat perkembangan dan kemajuan tingkat pelayanan. Apalagi masyarakat hari ini cerdas, kritis dan tahu apakah pelayanan yang diberikan sudah baik atau malah semakin mundur,” Katanya.
Yang patut di acungkan jempol, sebut Sayed. Manajemen RSUD Muda Sedia berani menyatakan kelemahan, kekurangan, serta ketidakmampuan peralatan. Untuk meminta masukan, kritik, saran dan pendapat berbagai elemen yang ikut terlibat dalam FKP tersebut.
“Ini perlu diikuti oleh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang lain, untuk mencari formula dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh Tamiang. Untuk itu saya sangat senang dan apresiasi setinggi-tingginya pada RSUD Muda Sedia yang berani melaksanakan FKP tersebut. Untuk Aceh Tamiang yang lebih baik,” pungkasnya. [].