Peringati Hari Masyarakat Adat Sedunia, Ormas Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak Gelar Upacara Tabur Bunga -->

Header Menu


Peringati Hari Masyarakat Adat Sedunia, Ormas Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak Gelar Upacara Tabur Bunga

Riswan Lesman
Friday 9 August 2024


Warta Republik.com - Dalam rangka memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Agustus, Organisasi Masyarakat (Ormas) berbasis adat, Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak, menggelar upacara doa dan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada arwah para leluhur dan Negeri Lipu Bacan pada Jumat (9/8/2024). 

Kegiatan tersebut, menjadi bukti komitmen mereka dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Upacara ini berlangsung khidmat di Pelabuhan Habibi, dihadiri oleh puluhan anggota komunitas, tokoh adat, serta masyarakat setempat.

Prosesi adat dipimpin oleh Do Hi. Sanusi Iskandar Alam, SH, dari Ormas Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak. Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Mantan Imam Masjid Sultan Bacan, Husen Radjaloa, untuk memohon keberkahan serta perlindungan bagi Negeri Saruma dan generasi mendatang agar tetap menjaga dan melestarikan warisan budaya.

"Upacara tabur bunga ini bukan sekadar ritual, tetapi merupakan simbol penghormatan kita terhadap leluhur dan tanah air yang kita cintai, yaitu Negeri Saruma. Dengan semakin majunya zaman, kita diingatkan untuk tidak melupakan akar budaya kita, karena dari sanalah identitas kita berasal," ujar Dano Sanusi.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Bidang Ritual Sejarah (Ritus) Ormas Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak, yakni Ompu Jufri Binsan, membacakan Rorasa untuk Negeri Lipu Adat Bacan. Makna Rorasa tersebut mengingatkan kita tentang Negeri Para Leluhur bahwa pentingnya adat dan budaya bagi generasi muda agar mereka lebih mengenal dan menghargai warisan budaya leluhur.

"Momen ini juga digunakan sebagai ajang refleksi mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian budaya di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi," tegasnya.

Setelah doa dan pembacaan Rorasa, acara dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga bersama. Puluhan anggota komunitas dan masyarakat setempat berbaris rapi di sepanjang dermaga Pelabuhan Habibi, membawa bunga berwarna-warni yang telah disiapkan sebelumnya. Bunga-bunga tersebut kemudian ditebar ke laut sebagai simbol penghormatan kepada leluhur yang telah menjaga dan melestarikan Negeri Saruma.

Upacara tabur bunga ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen dari Ormas Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. Dalam sambutannya, Do Hi. Sanusi Iskandar Alam, SH, mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang menjadi identitas bangsa.

"Kita harus terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini agar generasi mendatang tidak melupakan akar budayanya. Modernisasi dan globalisasi memang tak bisa kita hindari, tetapi kita harus bijak dalam menyikapi agar tidak kehilangan jati diri sebagai masyarakat adat yang memiliki kekayaan budaya," tambahnya.

Selain prosesi tabur bunga, rangkaian acara juga diisikan cerita pementasan tari tradisional, seni budaya, dan diskusi tentang pentingnya melestarikan adat dan budaya di era modern. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat adat dan generasi muda untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang warisan budaya leluhur mereka.

"Melalui pementasan tari dan pameran seni budaya ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa adat dan budaya kita masih hidup dan terus berkembang. Ini adalah identitas kita yang harus kita jaga dan lestarikan," ujar salah satu peserta acara, Yulia Hasanuddin, seorang tokoh adat muda yang turut aktif dalam kegiatan tersebut.

Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan pemerintah daerah yang memberikan apresiasi atas upaya Ormas Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-anak dalam melestarikan adat dan budaya leluhur. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi komunitas adat lainnya untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada.

"Ini adalah kegiatan yang sangat positif dan harus terus dilanjutkan. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kita miliki. Adat dan budaya adalah kekayaan yang tidak ternilai harganya, dan kita semua punya tanggung jawab untuk menjaganya," ungkap salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Reporter: wan