WARTA REPUBLIK.COM - Cilegon - Proyek pembangunan Ruang Kelas Baru di SMPN 12 Cilegon, yang terletak di Kelurahan Purwakarta, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, dibiayai melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan anggaran sebesar Rp 651.317.845. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh PT Sinar Kedawung Perkasa dan diawasi oleh PT Multipatron Consultant, dengan jangka waktu 120 hari mulai dari 9 Agustus 2024 hingga 6 Desember 2024.
Pada tanggal 18 Oktober 2024, ditemukan banyak titik kerusakan pada struktur bangunan, khususnya pada bagian plafon. Retakan pada dinding beton terpantau sebelum pemasangan plafon, menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas dan daya tahan konstruksi.
Dalam konfirmasi kepada petukang proyek mengenai penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), petukang menyatakan bahwa penggunaan alat pelindung seperti helm dan rompi dianggap tidak perlu, terutama ketika proyek sudah hampir selesai.
Ia juga mempertanyakan fungsi media, dengan nada tinggi, menyebut bahwa wartawan hanya mengambil foto-foto dengan alasan untuk mendapatkan keuntungan .
Petukang proyek mengatakan "Ngapain pakai helm, sudah mau jadi ruang kelas ini. K3 itu sudah tidak penting lagi, "ujar nya
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada larangan untuk tidak memakai perlengkapan K3, dan menganggap bahwa pengawasan yang ada tidak efektif.
Dari pihak pengawas, ada pengakuan bahwa penggunaan K3 adalah keputusan individu pekerja. Namun, pengawas juga mengindikasikan perlunya penerapan standar keselamatan yang lebih ketat dalam proyek ini.
Temuan retakan pada struktur dan praktik K3 yang diabaikan menimbulkan kekhawatiran mengenai kualitas proyek Tindakan yang perlu diambil termasuk evaluasi kembali standar keselamatan kerja dan penanganan segera terhadap kerusakan yang ditemukan agar proyek berjalan sesuai dengan rencana dan aman bagi semua pihak yang terlibat, " Tutup nya Salah satu Petukang Proyek pembangunan Ruang kelas baru SMPN 12 Cilegon
Red/*