Relawan Paslon Cabup Pekalongan No 02 Riswadi-Amin Diduga Diculik Ormas -->

Header Menu


Relawan Paslon Cabup Pekalongan No 02 Riswadi-Amin Diduga Diculik Ormas

POLTAK
Tuesday, 26 November 2024

PEKALONGAN, WARTAREPUBLIK --
Kuasa hukum pasangan calon (Paslon) Riswadi-Amin berencana melaporkan dugaan penculikan Koordinator Kecamatan (Korcam) Kedungwuni, Gacon alias Purwanto, ke Polres Pekalongan. Insiden ini bermula dari kejadian, pada Senin malam, di mana Gacon diduga disergap oleh sekelompok orang yang mengenakan atribut Lindu Aji dan Probojoyo, serta beberapa orang berparas Ambon.

Kronologi Kejadian, bermula dari pesan singkat Komisioner Bawaslu Kabupaten Pekalongan Kusuma Wijaya, yang diterima wartawan, pada pukul 19.30 WIB. Salah satu relawan pendukung Riswadi - Amin bernama Gacon diculik dan dibawa menggunakan mobil oleh kelompok tersebut.

"Gacon alias Purwanto dibawa naik mobil oleh banyak orang berpakaian Lindu Aji dan Probojoyo. Saat ini, posisinya tidak diketahui," tulis Kusuma.

Kemudian kami menemui Pandu salah satu tim kuasa hukum Paslon 02 di Mapolsek Kedungwuni. Pandu menjelaskan bahwa saat itu ia bersama Gacon dan rekan-rekannya sedang mengunjungi relawan yang sebelumnya mengalami kecelakaan di Kedungwuni. Namun, usai melaksanakan salat maghrib, mereka dikejutkan oleh kehadiran sekitar 100 orang dengan pakaian hitam beratribut organisasi tertentu. 

“Gacon diculik ratusan orang dan dimasukkan ke mobil. Di sana ada Duel (Dwi Hendratno), Ketua Lindu Aji Kabupaten Pekalongan,” ungkap Pandu, Senin (25/11/24).

Zafaron yang juga di lokasi menuturkan, sebelumnya ia melihat sekumpulan orang berdatangan berpakaian Lindu Aji. Ia kemudian menyapa dengan merangkul salah satu orang yang Ia kenali yaitu Dwi Hendratno Ketua Lindu Aji Kabupaten Pekalongan. 

Setelah melihat salah satu rekannya diculik Zafaron menyadari dirinya dalam bahaya dan segera berusaha melarikan diri dari kerumunan orang tersebut. Saat berlari menuju mobil Zafaron mendengar salah satu dari mereka berteriak, "Itu dia orangnya, itu yang ada di video, tangkap, tangkap!" ujarnya. 

Kemudian Pandu dan rekannya, Zafaron, berusaha menghindari konfrontasi dengan melarikan diri menggunakan mobil, namun tanpa sadar meninggalkan Iwan Nugroho yang sedang berjalan kaki. Iwan berhasil menyelamatkan diri dari kerumunan tersebut.

Diketahui sebelumnya, pada siang hari Zafaron dan rekannya melakukan OTT money politic di lokasi tersebut. Mereka menyergap oknum yang sedang membagikan uang suap yang diduga pihak Paslon 01. Setelah menyergap dan membawa terduga pelaku ke Mapolsek Kedungwuni mereka berdua melakukan koordinasi kembali dengan warga sekitar TKP.

Secara kebetulan saat melakukan OTT wajah Zafaron dan rekannya terekam jelas dalam video. Sehingga kuat dugaan orang-orang tak dikenal berlabel ormas tersebut sengaja mencari Zafaron Cs untuk tujuan tertentu. 

Sedangkan menurut Pandu, kronologinya sebagai berikut. Awalnya Pandu di hubungi via telpon oleh Zafaron sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian pukul 18.40 Pandu tiba di lokasi bertemu zafaron. 

Tujuan Zafaron memanggil adalah untuk meminta bantuan guna mendampingi salah satu rekan tim relawan yang di serempet mobil. Diduga hal tersebut dilakukan oleh salah satu oknum anggota DPRD dari partai Golkar, 

"Kemudian saya di hubungi untuk melakukan pendampingan ke RS guna melakukan Visum dan Laporan ke pihak Polres," ujar Pandu. 

"Namun setelah datang di lokasi malah ada kejadian penculikan yg di lakukan oleh ormas-ormas pendukung 01 kepada Gacon," imbuhnya. 

"Kemudian saya bersama mas zafaron segera meninggalkan lokasi karena mau dikejar oleh pihak ormas-ormas yang terlihat banyak orang asing atau orang luar warga kabupaten Pekalongan. Hanya yang kami kenali di situ adalah ketua Lindu Aji yaitu Dwi Hendratno alias Duel." Pungkasnya.

Saat berita ini dirilis Gacon diketahui sedang dirawat di RSI Pekajangan Pekalongan. Ditemani beberapa rekan sesama relawan 02 ia melakukan visum dan mendapatkan perawatan medis. Saim yang menemani Gacon menuturkan, "Kami menyayangkan tindakan penganiayaan ini, kami menyerahkan semua proses hukum pada Polres Pekalongan,"  ujarnya.

(ARIYANTO)