WARTA REPUBLIK.COM - Cilegon -Pembangunan infrastruktur kerap menjadi topik hangat, terutama ketika hasilnya justru menimbulkan masalah baru yang merugikan. Salah satu contoh terbaru adalah ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) yang menjadi bagian dari proyek normalisasi Kali GPM di sekitar kantor Kelurahan Kalitimbang, Kota Cilegon. Kejadian ini memunculkan kekhawatiran warga setempat serta pertanyaan mengenai kualitas pelaksanaan proyek tersebut.
Menurut penuturan Yosep, seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, ambruknya TPT tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan tembok untuk menahan derasnya air hujan yang mengguyur wilayah Cilegon selama hampir sehari penuh. "Hujan deras yang berlangsung hampir seharian membuat TPT itu jebol," jelasnya.