Bogor, 2 Juni 2025 – massa aksi dari Koalisi
Independen Bersama Rakyat (KIBAR) DPW Kabupaten Bogor menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Bogor pada Senin sore, pukul 14:50 hingga 16:20 WIB. Aksi ini dilatarbelakangi oleh dugaan skandal korupsi pengadaan meubelair senilai Rp33,1 miliar yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor.
Dalam orasi yang lantang, para demonstran menyoroti pembelian barang melalui sistem e-Katalog yang justru berujung pada pemborosan anggaran dengan harga-harga yang tidak masuk akal. Bahkan, sebagian desa dilaporkan belum menerima meubelair meski anggaran sudah cair—indikasi kuat dari praktik mark-up dan penyimpangan serius.
Namun sayangnya, hingga aksi berakhir, tidak satu pun perwakilan dari Kejaksaan Negeri Bogor bersedia menemui massa. Hal ini memicu kekecewaan dan kemarahan dari para peserta aksi.
Jenderal Lapangan Ifrod Muhammad menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika kasus ini diabaikan.
“Kami akan kembali turun ke jalan! Ini baru permulaan! Jika kejaksaan lamban, aksi akan kami lakukan secara berjilid-jilid sampai pelaku ditindak tegas dan keadilan ditegakkan!” serunya di tengah riuh pekikan massa.
KIBAR dalam tuntutannya meminta Kejaksaan dan KPK segera mengusut tuntas kasus tersebut, membuka nama-nama pejabat terlibat, serta melakukan audit forensik secara terbuka. Mereka juga menuntut penghentian sementara seluruh proyek bermasalah DPMD serta pemulihan hak desa yang dirugikan.
Aksi damai ini menjadi sinyal keras bahwa masyarakat tidak lagi mentolerir praktik-praktik culas yang melecehkan kepercayaan publik.
“Hidup rakyat! Hidup kab. Bogor! Lawan korupsi! Tegakkan hukum!” menjadi nyanyian semangat yang menggema hingga aksi ditutup.