Oleh : Julia buamona
OPINI, Wartarepublik.com - Halmahera tengah ada sebuah kehidupan indah namun di selimuti bayang-bayang penghancuran.
Di penghujung halmahera tengah, di Patani timur tersimpan sebuah desa indah bernama masure dari petua hingga balati senyum ramah ketika menyambut kedatangan orang asing, di balik senyum indah tersimpan sebuah ancaman yang akan menggusur senyuman mereka, bayang industri pertambangan yang kian hari menapakkan wajahnya.
Di balik semua senyuman ada satu senyum yang akan hilang dalam perlahan, sebab desa masure merupakan desa subur yang perempuannya berperan aktif dalam kebutuhan rumah tangga terutama mama, selain budaya domestik atau pekerja rumah tangga, mereka juga melakukan pekerjaan ganda seperti melakukan pekerjaan kebun, pancing ikan, bahalo (membuat sagu) untuk kebutuhan makan sehari-hari, dan juga untuk mendapatkan uang mereka membuat Salaoi dari anyaman rotan, mereka membuat Kalasa (tikar)dari anyaman gaba yang di ambil dari pohon sagu, mereka juga membuat susapu dari dahan kelapa, aku melihat perempuan di desa ini sangat berperan aktif dalam kehidupan sehari-hari.
"Nene Atika: Dulu saya p kerja itu bikin saloi deng Kalasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tapi sekarang saya so tara bisa bikin saloi, kong saya p kerja cuman buat Kalasa deng anyam susapu, barang dekat kalau ambil itu, sekarang warga so tara barani masuk hutan di hutan ada orang hutan yang jaga pana orang/teror orang (orang tidak di kenal) barang ambil rotan itu jauh di tengah hutan".
Ada juga satu hal yang menarik yaitu air panas berwarna mera mudah setelah di masak dengan serat kulit kefeng ( kayu merah ) dalam bahasa patani, "kulit kayu guna menjaga ketahanan tubuh dan untuk tubuh terlindungi dar kanker", ada juga tanaman-tanaman yang di jadikan obat herbal yang di sediakan oleh alam untuk pengobatan akan lenyap dalam pandangan.
Bayang-bayang ketakutan menghantui pikiran jika suata hari senyuman itu akan pudar perlahan ketika industri pertambangan akan masuk di patani timur di sana perempuan dan mama akan kehilangan pekerjaan kecuali domestik atau pekerjaan rumah.
Di balik bayang-bayang industri pertambangan yang menggusur tanah, senyuman dari petua hingga balita, senyuman perempuan dan mama ada juga yang akan di gusur hilang adalah asap dapur mama yang kemudian tersedia asap cerobong pembuangan.
Di balik beribu keindahan yang lebih indah adalah ketika mama dengan senyuman mengelola rumah dan dapur masak dengan senyaman.
.png)