BEM Ilmu Budaya Universitas Khairun, Berhsil Menggelar Dialog Publik Sebagai Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda Agar Terwujudnya Mahasiswa Dalam Menjaga Api Pergerakan -->

Header Menu

BEM Ilmu Budaya Universitas Khairun, Berhsil Menggelar Dialog Publik Sebagai Refleksi 97 Tahun Sumpah Pemuda Agar Terwujudnya Mahasiswa Dalam Menjaga Api Pergerakan

Admin Redaksi
Wednesday, 29 October 2025


Ternate, Wartarepublik.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk fakultas ilmu budaya universitas Khairun kota Ternate telah sukses mengadakan sebuah acara Dialog Publik. Acara ini bertema "Refleksi 97 Tahun Hari Sumpah Pemuda: Peran Dan Tantangan Mahasiswa Dalam Menjaga Api Pergeraka". Kegiatan ini, yang diadakan selama masa bakti 2024-2025, digelar pada Selasa, 28 Oktober 2025, dari pukul 15:00 hingga 17:00 WIT hingga selesai.

Dalam dialog tersebut, ada 4 pemateri yang hadir: Pemateri pertama adalah Sukri Ali, S. IP. , M. Si, yang merupakan Ketua KNPI Maluku Utara, diikuti oleh narasumber kedua, Ir. Saifuddin Djuba, ST. , M. Si, yang menjabat Kadispora Provinsi Maluku Utara. Dr. Syahyunan Pora, S. Fil. , M. Phil, seorang akademisi, menjadi narasumber ketiga, dan narasumber keempat adalah M. Fatahudddin Hadi, Presma Unkhair. Arya Fitrah R. Nadjar, Ketua BEM FIB Unkhair, bertindak sebagai moderator untuk dialog publik ini.

Sebenarnya, ada 4 narasumber yang direncanakan, tetapi narasumber dari Kadispora Malut tidak bisa hadir karena adanya agenda lain di luar daerah

Dalam sambutannya, Arya Fitrah R. Nadjar badan eksekutif Mahasiswa fakultas ilmu Budaya, saat memberikan sambutannya ia menekankan, kegiatan ini bukan hanya menjadi refleksi momen, tetapi juga menjadi kesempatan untuk belajar dan memperoleh pengetahuan baru," ujar Arya

Dia menambahkan bahwa fakultas ilmu budaya memiliki keterkaitan yang erat dengan peristiwa Sumpah Pemuda yang berlangsung pada tanggal 28, dan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa ilmu budaya untuk menunjukkan bakat serta karya sastra mereka.

Karna seorang Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan penjaga nilai dalam sebuah pergerakan. Menjaga "api pergerakan" berarti mempertahankan idealisme, semangat, dan tujuan mulia untuk mendorong perubahan sosial yang positif. Namun, dalam menjalankan peran ini, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengikis semangat perjuangan. 

Mahasiswa memegang peran sentral dalam menginisiasi, mendorong, dan mengarahkan perubahan ke arah yang lebih baik di masyarakat. Dengan semangat idealisme dan intelektual yang tinggi, mereka menjadi katalis untuk reformasi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga politik.

Sebagai kelompok yang terpelajar dan independen, mahasiswa berfungsi sebagai pengawas atau penyeimbang terhadap kekuasaan dan kebijakan yang tidak pro-rakyat. Mereka harus berani mengkritisi kebijakan pemerintah, mengadvokasi keadilan sosial, dan menyuarakan aspirasi masyarakat yang terpinggirkan.

Penjaga Nilai Mahasiswa berperan dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai moral, etika, dan budaya luhur bangsa. Mereka harus menjadi teladan integritas, toleransi, dan keadilan, serta melindungi nilai-nilai tersebut dari pengaruh buruk yang dapat mengikis jati diri bangsa.

Lanjutnya, dengan kehadiran kegiatan ini untuk tujuan agar Mahasiswa yang kuliah di universitas Khairun dapat mengingatkan kembali sejarah dari perjuangan pemuda Indonesia dalam turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari kaum penjajahan 

Kemudian perjuangan pemuda bukan hanya memiliki perjuangan tetapi pemuda juga memiliki yang namnya sumpah pemuda demi merebut kemerdekaan agar terciptanya kedamaian masyarakat serta bangsa dan negara," lanjutnya

BEM ilmu budaya mengajak seluruh Mahasiswa ada di dalam Unkhair maupun di kota ternate agar terus semangat demi mamajukan negara dan mencintai perjuangan pemuda karna perjuangan merekalah sehingga dari sabang sampai merauke mendapatkan kebebasan dari penindasan yang di lakukan oleh negara penjajah.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan permainan tradisional yang berlangsung dari pukul 17:00 sampai 18:00 WIT. Permainan ini dipersembahkan oleh BEM Fakultas Ilmu Budaya, Arya Fitrah R. Nadjar, dan komunitas Lapangan Warisan.

Pada malam hari, agenda dilanjutkan pada pukul 21:00 hingga 23:30 dengan Panggung Ekspresi, di mana penampilan ditampilkan oleh King Laef, Sanggar Budaya Gogaro Nyinga, Forsas Mu, dan beberapa mahasiswa serta tamu undangan yang hadir.