Perjalanan dari Desa Waisakai ke UMMU: Sebuah Cerita Idul Adha -->

Header Menu

Perjalanan dari Desa Waisakai ke UMMU: Sebuah Cerita Idul Adha

Admin Redaksi
Wednesday, 15 October 2025

Oleh: Immawati Susani umamit, Kader IMM FAPERTA UMMU 

OPINI, Wartarepublik.com - Namaku Susani Umamit, tapi teman-teman memanggilku sani/ani. Aku lahir dan dibesarkan di Waisakai, desa kecil di ujung Pulau Mangoli, bagian dari Kabupaten Kepulauan Sula. Sekolahku, MAS LPM Waisakai, adalah saksi bisu dari mimpi-mimpiku yang sederhana.
 
Setelah lulus, hatiku bergejolak ingin segera melanjutkan studi. Namun, kenyataan ekonomi keluarga tidak seindah impianku. Dengan berat hati, aku mengubur sementara cita-cita itu dan memilih untuk bekerja. Lebih dari setahun kujalani hari-hari dengan peluh dan harapan yang terpendam.
 
Setiap senja di Waisakai, aku menatap laut yang membentang luas, membayangkan diriku berada di bangku kuliah, menimba ilmu untuk masa depan. Namun, aku tahu, impian itu harus diperjuangkan dengan kerja keras.
 
Hingga akhirnya, Idul Adha tiba. Hari raya kurban yang penuh berkah itu membawa secercah harapan. Dari hasil kerja keras selama ini, ditambah sedikit tabungan dari orang tua, aku memberanikan diri untuk mengambil keputusan besar. Aku akan berangkat ke Ternate, kota yang jauh dari Waisakai, untuk mengejar impianku.
 
Dengan berbekal tekad dan doa restu dari keluarga, aku menaiki kapal yang akan membawaku menuju Ternate. Ombak laut seolah menyemangatiku, mengiringi langkahku menuju masa depan yang lebih baik.
 
Ternate menyambutku dengan hangat. Aku mendaftar di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), meskipun jurusan yang tersedia tidak sepenuhnya sesuai dengan impianku. Namun, aku tetap bersyukur karena diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliah.
 
UMMU menjadi rumah keduaku. Di sini, aku bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki semangat yang sama. Kami belajar bersama, berdiskusi, dan saling mendukung untuk meraih cita-cita.
 
Setiap kali aku merasa lelah atau putus asa, aku selalu teringat akan Waisakai, desa kelahiranku. Aku teringat akan perjuangan orang tua, pengorbanan teman-teman, dan mimpi-mimpi yang telah lama kupendam. Semua itu memberiku kekuatan untuk terus melangkah maju.
 
Perjalananku dari Waisakai ke Ummu adalah sebuah cerita tentang harapan, kerja keras, dan keberanian untuk meraih mimpi. Aku percaya, dengan semangat dan tekad yang kuat, aku bisa meraih masa depan yang lebih baik di Ummu tercinta. Dan suatu hari nanti, aku akan kembali ke Waisakai, membawa ilmu dan pengalaman yang kubawa dari Ummu, untuk membangun desa kelahiranku.