
OPINI, Wartarepublik.com - Pulau Morotai yang di juluki sebagai "Mutiara di Bibir Pasifik", yang menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam bahari yang eksotis dan sejarah Perang Dunia II yang mendalam.
Pulau Dodola Destinasi wajib dengan pantai berpasir putih yang mempesona dan air laut yang jernih, bahkan memiliki, jembatan alam berupa hamparan pasir putih saat air surut yang menghubungkan pulau besar dan kecil disitulah letak keindahan pulau Dodola, tidak terlepas dari itu Morotai juga memiliki keindahan bawa laut yang memiliki sekitar 28 titik selam Diving dan snorkeling, dengan pemandangan terumbu karang yang indah, beragam ikan warna-warni dan bahkan hiu di beberapa titik tertentu.
Morotai juga mempunyai wisata yang di namakan Tanjung Gorango, tanjung gorango Menawarkan panorama pantai yang indah dan menakjubkan bagi pengunjung yang datang ketanjung tersebut.
Tidak terlepas dari itu, Pulau Morotai di kenal atau yang dijuluki sebagai, Maladewa Indonesia, Morotai dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi ikan tuna yang luar biasa besar di Indonesia, dan menjadi sentra ekspor tuna terbesar di Maluku Utara. Sehingga keuntungan negara itu sangat pengaruh terhadap alam Morotai.
Dari sini kita lihat bahwa Kabupaten Pulau Morotai resmi dimekarkan dan berdiri sebagai kabupaten tersendiri pada tanggal 29 Oktober 2008. Pemekaran ini tidak terlepas dari dua faktor yaitu pariwisata dan juga perikanan, ini merupakan hasil pemisahan dari Kabupaten Halmahera Utara dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri saat itu.
Mungkin pulau Morotai, sebagai pulau kecil yang terletak di ujung Indonesia Ter khususnya provinsi Maluku Utara.
Mungkin Pulau Morotai tidak terlepas dengan berbagai sejarah singkat perang dunia II Dengan banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah ini sebagai bentuk bahwa Morotai adalah tempat strategis yang dimiliki banyak sekali sumber daya alam yang indah dan menarik.
Morotai, Pulau Morotai merupakan lokasi strategis selama Perang Pasifik dan menjadi saksi bisu pertempuran antara Sekutu (dipimpin Jenderal Douglas MacArthur) dan Jepang. Peninggalan sejarahnya ada di desa.
Museum Perang Dunia II, Museum ini menyimpan koleksi senjata, helm, amunisi, dan foto-foto masa perang yang menjadi bukti sejarah kelam masa itu.
Peninggalan di Bawah Laut ada beberapa Penyelam dapat menemukan puing-puing pesawat terbang, tank amfibi, dan bangkai kapal yang tenggelam selama pertempuran di kedalaman laut Morotai, seperti di area Ship Point.
Ada juga Landasan Pitu atau Bekas tujuh landasan terbang peninggalan tentara Jepang dan Sekutu yang dibangun pada masa perang dunia II.
Army Dock dan Navy Base Terletak berbagai macam Bekas markas militer darat dan laut sekutu di Desa Pandanga, dengan sisa-sisa lima dermaga yang masih bisa dilihat sampai sekarang, dan Air Kaca Sumber mata air vital bagi pasukan AS pada masa perang, yang juga dipercaya memiliki khasiat mistis oleh warga setempat karena sudah sering terjadi kedapatan berbagi penampakan di Air Kaca itu, ada juga Kisah Teruo Nakamura, Cerita singkat tentang seorang prajurit Jepang yang bersembunyi di hutan Morotai selama 30 tahun setelah perang berakhir, menambah daya tarik sejarah pulau ini. Sampai saat ini masyarakat setempat masih mempercayai bahwa nakamura masih hidup sampai saat ini.
Mungkin itu sedikit pengantar keindahan dan juga sejarah parang Dunia II yang terletak di pulau Morotai.
Tetapi di hari ini kita lihat bersama ke indahan Pulau Morotai sudah begitu hilang karena arah kebijakan pemerintah daerah yang hari ini tidak memikirkan potensi dari pulau Morotai itu sendiri.
Di hari ini kedatangan beberapa investor kini menjadi satu kekecewaan masyarakat Morotai yang mana investor ini merusak hutan dan juga laut Morotai, mungkin saya perlu tegaskan bahwa pertambangan itu bukan alasan atau satu bentuk kesejahteraan masyarakat tetapi melainkan penindasan dan juga kerusakan alam yang ada di pulau Morotai, yang mana pulau Morotai adalah tempat strategis bagi menariknya pengunjung agar dapat melihat dan juga mengetahui sejarah parang Dunia II.
Tetapi dengan kedatangan pertambangan ini menjadi satu bentuk kerusakan alam yang nanti bisa menghilangkan bukti-bukti konkret sejarah parang Dunia II, dan juga bisa merusak pariwisata yang berada di pulau Morotai.
Dangan banyaknya persoalan yang terjadi saat ini di kabupaten Pulau Morotai itu, bukan hanya persoalan tambang tetapi persoalan seperti korupsi, seksualitas itu juga satu bentuk bahwa nama pulau Morotai menjadi satu bentuk bahwa Morotai lemah dalam pengawalan, persoalan seperti itu, kita tau bahwa Maslah saat ini tidak bisa di selesaikan begitu saja tetapi jangan lupa bahwa di hari ini jika persoalan itu tidak di selesaikan maka jangan heran jika dikemudian hari Morotai bisa menjadi tempat seperti Bali nanti.
Mungkin dengan ini mari kita lestarikan budaya dan juga sejarah Morotai sebagai bentuk rasa penasaran terhadap para kunjungan agar supaya datang ke Morotai, Morotai dengan keindahannya bisa merubah segalanya bentuk kesedihan menjadi tawa dan canda bagai kita.
Saya perlu tegaskan bahwa mahasiswa kecamatan Morotai timur, terkhususnya Solidaritas Pelajar Mahasiswa Morotai Timur menolak keras tambang yang nanti masuk ke Morotai, tambang bukan solusi bagi masyarakat Morotai.
.png)