KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTAR SUKU DI MALUKU UTARA -->

Header Menu

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ANTAR SUKU DI MALUKU UTARA

Admin Redaksi
Friday, 26 December 2025

Oleh: Andika Rahman, Program Studi Komonikasi dan Penyiaran islam, faklutas agam islam UMMU


Opini, Wartarepublik.com - Suku tidore merupakan salah satu suku utama di maluku utara yang berpusat di pulau tidore. Suku ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan berdirinya kesultanan tidore ,salah satu kerajan terbesar di kawasan timur indonesia.artikel ini membahas sejarah, budaya ,bahasa dan kehidupan sosial suku tidore sebagai bagian penting dari kebudayaan maluku.

ABSTRACT:

The Tidore people are one of the major ethnic groups in North Maluku, centered on Tidore Island. They have a long history closely related to the establishment of the Tidore Sultanate, one of the largest kingdoms in eastern Indonesia. This article discusses the history, culture, language, and social life of the Tidore people as an important part of Maluku’s cultural heritage.

Pendahulu:

Maluku Utara merupakan daerah yang memiliki keberagaman suku seperti Tidore, Ternate, Makian, Tobelo, Galela, dan Loloda. Keberagaman ini menjadikan komunikasi lintas budaya sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Suku Tidore sebagai salah satu suku besar memiliki banyak interaksi sosial, ekonomi, dan budaya dengan suku-suku lainnya. 

Bentuk Komunikasi Lintas Budaya Suku Tidore dengan Suku Lain:

1. Bahasa sebagai Media Komunikasi
Masyarakat Tidore sering berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung antar suku.

Contoh:

- Orang Tidore berbicara dengan warga suku Tobelo menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa daerah mereka berbeda.

- Dalam pasar dan aktivitas perdagangan, bahasa Indonesia digunakan untuk menghindari kesalahpahaman.

- Meski begitu, bahasa lokal tetap digunakan jika lawan bicara berasal dari suku yang sama.

2. Komunikasi dalam Tradisi dan Upacara Adat:

Suku Tidore kerap berinteraksi dengan suku Ternate, Makian, dan Halmahera saat upacara adat seperti:

- Kololi Kie (ritual adat Tidore), yang sering dihadiri suku Ternate, Makian, dan lainnya.

- Upacara pernikahan adat, di mana keluarga dari suku berbeda berkomunikasi dengan mengikuti tata krama masing-masing.

- Setiap suku memiliki gaya komunikasi sopan santun yang sedikit berbeda, sehingga mereka harus saling menyesuaikan.

3. Perdagangan dan Ekonomi: 

Aktivitas perdagangan terutama rempah,ikan,dan hasil pertanian menjadi ruang terbesar komonikasi lintas budaya.

Contoh:

- Nelayan tidore bekerja sama dengan pedagang tonelo atau makian

- Saling tawar-menawar di pasar antara orang tidore dan bacan menciptakan interaksi lintas budaya 

Gaya komonikasi orang tidore yang di kenal tegas tetapi sopan sering berpadu dengan gaya bicara lugas dari suku lain .

4. Perkawinan antara suku: 

Perkawinan antar suku tidore suku lain (contoh:ternate,makian,galela)sanggat umum dalam proses ini terjadi komonikasi budaya ,seperti:

Penyuswaian adat lamaran, Pengunan dua tradisi sekali gus dalam satu pesta. Negosiasi antara keluarga mengenai adat yang di pakai Ini membuat kedua pihak memahami perbedaan nilai budaya masing-masing

5.kerja sama dalam pemerintahan dan sosial .
Dalam pemerintahan daerah dan organisasi masarakat ,suku tidore berkomonikasi dan berkerja sama dengan suku lain 

- Rapat desa/kecamatan di halmahera yang warga dan pemimpinya berasal dari TIDORE,TOBELO,MAKIAN,DAN GALELA.

- Forum budaya yang membahas adat dan pelestarian tradisi daerah 

Kesimpulan: Komunikasi lintas budaya di maluku utara perjalanan harmonis karna setiap suku,termasuk suku tidore saling menghargai perbedan bahasa,adat,dan gaya komonikasi.interaksi terjadi dalam berbagai aspek seperti perdagangan,adat,perkawinan hingga pemerintahan. Keragaman suku justru memperkuat identitas maluku utara sebagai wilayah yang kaya budaya dan memiliki semangat kebersamaan

(Strategi komnikasi lintas budaya suku tidore):

1.mengnakan bahsa yang di pahami bersama.
(bahasa ndonesia sebagai jembatan komoniksi)

2.menjaga sopan santun sesuai nilai budaya isalam yang kuat dalam masarakat tidore 

3.menghargai adat suku lain,terutama saat menhadiri upacara atau musaywarah.

4.bersikap felksibel dalam menyusuwaikan gaya bicara (tidak terlalu keras atau terlalu cepat)

5.mengutamakan musyawarh dan mufakat,nilai penting dalam budaya tidore dan maluku utara