JAKARTA, WARTAREPUBLIK — Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengapresiasi kinerja Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang mampu menangkap dan mengungkap jaringan terorisme di Indonesia dengan mengedepankan HAM dan tanpa kekerasan.
"Saya melihat dan mengamati kinerja Densus 88 makin bagus dan semakin hebat. Karena bisa menangkap pelaku teroris, radikalisme, khilafah tanpa kekerasan. Standing aplouse buat Densus 88," ujar Habib Syakur saat diwawancara awak media di Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Pernyataan Habib Syakur ini terkait keberhasilan Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di sejumlah daerah dalam sepekan terakhir.
"Jaringan teroris yang ditangkap Densus 88 ini saling terkait, sehingga gerak cepat yang dilakukan Densus dalam menindak para teroris, radikalisme dan ekstremisme beragama anti-Pancasila itu patut diapresiasi," tegas Habib Syakur.
Di sisi lain, Habib Syakur mengkritisi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) yang justru dinilai lemah dan abai dalam menangkal potensi ancaman terorisme, ekstremisme, radikalisme, dan paham khilafah di wilayahnya.
Karena itu, Habib Syakur meminta agar Forkompimda dievaluasi, khususnya di daerah Jawa Timur yang saat ini dianggap sebagai ladang subur bagi masuknya paham khilafah, ekstremisme beragama dan teroris.
"Forkompimda di Provinsi Jawa Timur, dan Forkompimda di Kabupaten/Kota di Jawa Timur perlu diwaspadai dan harus dikasi peringatan keras. Mereka tidak tanggap, lalai, bahkan tutup mata terhadap potensi ancaman terorisme ekstremisme beragama yang mengancam keutuhan bangsa kita," ujar Habib Syakur.
"Saya tegaskan sekali lagi, Forkompimda di Jawa Timur harus dievaluasi karena tidak pernah tanggap. Semestinya mereka tidak boleh membiarkan daerahnya disusupi ajaran sesat yang bisa memecah-belah bangsa Indonesi tercinta," ungkap Habib Syakur.
Sementara kepada Densus 88, Habib Syakur mengaku sangat apresiatif dan bangga. Sebab Densus mampu menjadi ujung tombak penanganan terorisme, bahkan pelaku ajaran sesat khilafah bisa dilumpuhkan tanpa kekerasan.
"Selamat untuk densus 88. Sukses selalu dan saya sangat mengapresiasi," tuntas Habib Syakur.
Sebagai informasi, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap sejumlah pelaku terorisme di beberapa daerah berbeda. Bahkan dalam kurun sepekan, Densus 88 menangkap teroris di tiga lokasi berbeda.
Penangkapan pertama terjadi di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) atas nama terduga teroris inisial MT yang dibekuk pada Rabu, 31 Mei 2023 pukul 01.39 WITA (dini hari).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, MT difasilitasi oleh YR untuk berangkat ke Yaman dan bergabung dengan organisasi AQAP (Cabang Al Qaeda).
Penangkapan kedua dilakukan di Banyuwangi, Jawa Timur. Densus meringkus satu tersangka ada Sabtu, 3 Juni 2023.
Penangkapan ketiga dilakukan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Ahad, 4 Juni 2023. Tersangka teroris yang ditangkap ini berinisial nama ES alias L pukul 12.05 WIB.
Menurut keterangan MT yang sebelumnya ditangkap di Bima, tersangka ES alias L berangkat ke Yaman pada 14 Desember 2014 bersama 4 rekan lainnya yakni HS, AAK, MT, dan MAA yang difasilitasi oleh ABU.
"Terkait hal tersebut saat ini masih terus dilakukan pengembangan,” kata Ramadhan. (Pita)