JAKARTA, WARTA REPUBLIK -- Berhasil menurunkan stunting Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal sebesar Rp 6,45 miliar.
Penghargaan diberikan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional, kepada Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, pada Rakornas Percepatan Penurunan Stunting, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (4/9/2024).
Nana mengataka, pada 2023 lalu, Jateng juga memperoleh penghargaan yang sama dengan nilai Rp 5,97 miliar. Namun, tahun ini nilainya lebih besar.
Ditambahkan, insentif yang diperoleh akan digunakan untuk menuntaskan penanganan stunting, yang masih tersisa di Provinsi Jateng.
Nana mengatakan, Pemprov Jateng menganggarkan Rp 194,6 miliar untuk percepatan penaganan stunting. Anggaran itu diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten/kota, terutama wilayah dengan kasus stunting yang masih tinggi.
“Sasaran adalah beberapa lokasi ataupun kabupaten/kota, yang tingkat stuntingnya masih tinggi,” kata Pj gubernur, seusai acara.
Nana menuturkan, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis pada Maret 2024, prevalensi stunting Jateng pada 2023 sebesar 20,7 persen, atau turun 0,1 persen dibandingkan 2022 yang tercatat 20,8 persen.
Dia membeberkan, untuk percepatan penurunan stunting, Jateng berkolaborasi dengan banyak pihak. Baik dengan sesama pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, swasta, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tentang upaya pencegahan stunting melalui intervensi serentak, yang sudah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota. Data dari intervensi yang telah dilaksanakan tersebut, harus dapat dimanfaatkan untuk program berikutnya.
“Data ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai dasar intervensi sensitif dan spesifik, agar program yang sudah disusun dapat tepat sasaran dan target prevalensi stunting segera tercapai,” ujar wapres.
(eko bhaktianto)