.png "Admin Redaksi")
Ternate, Wartarepublik.com - Terhentinya proses belajar mengajar di Fakultas Hukum Universitas Khairun, kota Ternate Maluku Utara, yang di sebabkan oleh dosen di Fakultas Hukum, kinerja ini mendapatkan respon kritikan dari beberapa mahasiswa. Salah satu mahasiswa hukum, Arjun Usman, merasa dirugikan oleh terhentinya pembelajaran yang disebabkan oleh sejumlah dosen di fakultas tersebut.
Mahasiswa Fakultas hukum, Arjun Usman, menjelaskan problematika yang berlangsung di Fakultas Hukum Unkhair terkait ketidakberlangsungan kegiatan belajar mengajar menimbulkan kekhawatiran. Tidak ada evaluasi terhadap metode pengajaran yang digunakan, serta kritik yang terus-menerus kepada dosen berdampak buruk bagi mahasiswa.
Hal ini membuat diskusi semakin tidak adil, di mana mahasiswa merasa kehilangan kesempatan untuk berpendapat. Arjun menyatakan, "Hal ini menyebabkan kampus kehilangan kemampuan literasi dan budaya berpikirnya," ujarnya
"Ia berpendapat bahwa situasi ini mencerminkan praktik feodalisme. Dosen seolah-olah ingin mempertahankan posisinya dan meredam suara mahasiswa dengan alasan demi menjaga moralitas, sambil mengabaikan kesalahan yang justru merugikan mahasiswa.
Arjun Usman menambahkan padahal, proses pembelajaran merupakan satu-satunya cara untuk mencapai kemajuan dalam peradaban. Kelas yang seharusnya menjadi jembatan untuk peradaban kini berubah menjadi ruang kosong. Arjun berharap agar kampus kembali mengutamakan budaya literasi untuk memulihkan peradaban yang telah rusak.
Bahwa terhentinya pembelajaran akan menghasilkan lulusan yang kurang berpengetahuan, yang pada akhirnya akan merusak reputasi Fakultas Hukum Unkhair," tutup Arjun dengan nada kepanikan.